Dalam ilmu ekonomi, faktor produksi
adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang
dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok,
yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan.
Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas
cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam
maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut
sebagai faktor fisik (physical resources). Selain itu, beberapa
ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor
produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi
ini.(Griffin R: 2006) Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap
sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information resources).
Sumber Daya Fisik
Faktor produksi fisik ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta
dan barang mentah lainnya yang dapat digunakan dalam proses produksi.
Faktor yang termasuk di dalamnya adalah tanah, air, dan bahan mentah.
Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani
yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan
produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor
produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur
fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh
karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas
(kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.
Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja terdidik
adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga
memiliki keahlian di bidangnya, misalnya dokter, insinyur, akuntan, dan
ahli hukum. Tenaga kerja terampil
adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau latihan bidang-bidang
keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. Misalnya tukang
listrik, montir, tukang las, dan sopir. Sementara itu, tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan latihan dalam
menjalankan pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan
lain-lain.
Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja
rohani dan tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja
yang menggunakan pikiran, rasa, dan karsa. Misalnya guru,
editor, konsultan, dan pengacara. Sementara itu, tenaga kerja jasmani
adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan
produksi. Misalnya tukang las, pengayuh becak, dan sopir.
Modal
Yang dimaksud dengan modal adalah barang-barang
atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi.
Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya, berdasarkan
pemilikan, serta berdasarkan sifatnya. Berdasarkan sumbernya, modal
dapat dibagi menjadi dua: modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri
adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan
sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan. Sementara itu, modal
asing adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan. Misalnya modal
yang berupa pinjaman bank.
Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal
abstrak. Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata
dalam proses produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan.
Sedangkan yang dimaksud dengan modal abstrak adalah modal yang tidak
memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya
hak paten, nama baik, dan hak merek.
Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan
modal masyarakat. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari
perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya.
Contohnya adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di
bank. Sedangkan yang dimaksud dengan modal masyarakat adalah modal yang
dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam
proses produksi. Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.
Terakhir, modal dibagi berdasarkan sifatnya: modal tetap dan modal
lancar. Modal tetap adalah jenis modal yang dapat digunakan secara
berulang-ulang. Misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik. Sementara itu,
yang dimaksud dengan modal lancar adalah modal yang habis digunakan
dalam satu kali proses produksi. Misalnya, bahan-bahan baku.
Kewirausahaan
Faktor kewirausahaan adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produk.
Sumber daya informasi
Sumber daya informasi adalah seluruh data yang dibutuhkan perusahaan
untuk menjalankan bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar,
pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan, dan data-data ekonomi lainnya.